Hernowo bilang dalam bukunya berjudul “Vitamin T”, sebuah buku motivasi populer bagi mereka yang ingin mengembangkan baca tulis yang menyenangkan, bahwa kegiatan menulis harus dilakukan saat sekarang dan menulis diary adalah latihan awal yang bagus bagi pemula.
Sebenarnya bukan hanya buku tersebut yang menjadi rujukan saya dalam meningkatkan kemampuan “baca tulis”, ada banyak seri buku lainnya yang memberikan inspirasi.
Kemampuan kita membaca sebenarnya bukan hanya mampu membaca huruf dari setiap kalimat – kalimat yang tertera di dalam buku tetapi lebih dari kemampuan membaca pikiran penulis tersebut. Sedangkan kemampuan menulis adalah menuliskan isi dari pikiran kita yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah karya pemikiran. Apapun itu, menunjukkan bahwa hasil pemikiran kita dalam sebuah tulisan mencerminkan visi dan misi kita terhadap sesuatu, begitu Hernowo menambahkan dalam bukunya.
Beliau juga memberi gambaran bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang kita pelajari di sekolah adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Bagaimana bisa?? Saat itu pikiran saya terbang ke waktu saya masih sekolah menengah. Saat itu, terus terang saja, pelajaran yang paling saya tidak suka adalah bahasa Indonesia. Alasannya adalah terlalu membosankan, tekstual, monoton. Bagi saya, geografi, matematika dan science lebih menarik ketimbang bahasa Indonesia. Saya ingat waktu itu, guru hanya memberi latihan mengerjakan soal, membaca paragraf dan menyadur puisi dari sebuah buku paket yang berisi semua materi yang diringkas dengan seringkas – ringkasnya. Jelas terasa membosankan sekali karena kita tidak diajak untuk berpikir dan berkarya bebas.
Tetapi, dalam bukunya, Hernowo mengajak kita untuk berpikir berbeda mensikapi pelajaran bahasa Indonesia. Beliau menambahkan bahwa, bermain dengan bahasa adalah sesuatu hal yang mengasyikan. Kita bebas berekspresi dalam sebuah kolom karangan pribadi atau menuliskan pengalaman – pengalaman dan ide – ide kita dalam sebuah artikel sederhana yang menarik. Beliau juga memprotes tentang metoda pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah – sekolah yang terkesan terlalu kontekstual dan sesuai dengan buku panduan.
Dengan mengubah cara pandang berpikir kita, bahasa Indonesia atau yang lebih luasnya adalah ilmu membaca dan menulis literary study akan semakin kreatif dan menarik.
“mengikat makna” setelah membaca buku Hernowo “ Vitamin T” hari ini.
Bandung, Early December 2006
By Afitchan
Comments